Selasa, 22 Januari 2008

IBUNDA

Iftitah : IBUNDA


Ibumu adalah
Ibunda darah daginggmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi jimat bagi rizki
Dan kebahagiaanmu


Tanah air adalah Ibunda alammu
Lepaskan alas kaki keangkuhanmu
Agar setiap pori-pori kulitmu
Menghirup zat kimia kasih sayangnya
Sentuhkan keningmu pada hamparan debu
Reguklah air murni dari kandungan kalbunya
Karena Ibunda tanah airmu itulah pasal pertama setiap kata ilmu dan
Lembar pembangunan hidupmu

Rakyat adalah Ibunda sejarahmu
Rakyat bukan bawahanmu melainkan atasanmu
Jangan kau tengok mereka ke bawah kakimu
Karena justru engkau adalah alas kaki mereka
Yang bertugas melindungi kaki mereka
Dari luka-luka


Rakyat bukan anak buahmu
Yang engkau berhak
Menyuruh-nyuruh dan mengawasi
Rakyat adalah Tuanmu,
Yang digenggaman tangannya terletak hitam putih nasibmu
Di hadapan mata Tuhan

Rakyat adalah
Ibunda yang menyayangimu
Takutlah kepada air matanya, karena
Jika Ibunda menangis karena engkau tusuk perasaanya,
Tuhan akan mengubah peranNya
Dari sang Penabur Kasih Sayang
Menjadi Sang Pengancam,
Sang Penyiksa yang maha dasyat
Ibunda darahmu
Ibunda tanah airmu
Ibunda rakyatmu
Adalah sumber nafkahmu,
Kunci kesejahteraanmu serta mata air kebahagiaan hidupmu

Pejamkanlah mata,
Rasakan kedekat cintanya
Darahnya
Kalau Ibunda membelai rambutmu
Kalau Ibunda mengusap keningmu memijit kakimu
Nikmatilah dengan syukur dan batin yang bersujud
Karena sesungguhnya Allah sendiri
Yang hadir dan maujud
Kalau dari tempat yang jauh ibunda
Kangen kepada engkau,
Dendangkanlah nanyian puji-puji untuk Tuhanmu
Karena setiapbunyi
Kerinduan hatimu adalah
Sebaris lagu cinta Allah kepada segala ciptaanNya
Karena engkau menangis
Ibundamu yang meneteskan air mata
Dan Tuhan yang akan mengusapnya
Kalau engkau bersedih
Ibundamu yang kesakitan
Dan Tuhang menyiapkan hiburan-hiburan

Menangislah banyak-banyak
Untuk Ibundamu
Dan jangan bikin satu kalipun
Ibumu menangis karenamu
Kecuali engkau punya keberanian
Untuk membuat
Tuhan naik pitam kepada hidupmu
Kalau ibundamu menangis,
Para malaikat menjelma menjadi butiran-butiran air matanya
Dan cahaya yang memancar
dari airmata ibunda membuat para malaikat itu silau
dan marah kepadamu
Dan kemarahan para malaikat adalah
kemarahan suci sehingga Allah tidak
melarang mereka tatkala menutup
pintu sorga bagimu
Ibukandungmu adalah
Ibunda kehidupanmu
Jangan sakiti hatinya, karena ibundamu
Akan senantiasa memaafkanmu
Tetapi setiap permaafan ibundamu atas
Setiap kesalahanmu akan digenggam
Erat-erat oleh para malaikat untuk
Mereka usulkan kepada Tuhan agar
Dijadikan kayu bakar nerakamu
Rakyat negerimu adalah
Ibunda sejarahmu
Demi nasibmu sendiri jangan
Pernah injak kepala mereka
Demi keselamatanmu sendiri jangan
Curi makanan mereka
Demi kemaslahatan anak cucumu
Sendiri jangan pernah hisap darah mereka
Jangan pernah rampok tanah mereka
Sebab engkau tidak bisa menang
Atas Ibundamu sendiri
Dan ibundamu tidak pernah ingin mengalahkanmu
Sebab pemerintahmu tidak akan
Bisa menang atas rakyatmu
Sebab rakyatmulah
Ibunda yang melahirkanmu
Serta ia pulalah yang nanti akan
Menguburkanmu sambil menanis,
Karena ia tidak mejadi bahagia
Oleh deritamu
Karena ibu sejarahmu itu
Tidak bergembira oleh kejatuhanmu

Ibundamu,
Tanah airmu,
Rakyatmu
Tak akan pernah bisa engkau kalahkan
Engkau merasa menang sehari semalam
Esok pagi engkau tumbang
Semetara ibundamu,
Tanah airmu, rakyatmu
Tetap tegak di singgasana kemuliaan (Emh)